Semua Bahasa di Dunia itu Sama Sumbernya

Semua Bahasa di Dunia itu Sama Sumbernya

Konon, bahasa memisahkan manusia dan kerap menyebabkan timbulnya salah paham. Namun sebenarnya tidak ada perbedaan fundamental antara Bahasa Jerman, Mandarin, Arab, Jawa Kuno, Jepang, Sansekerta, atau Bahasa Indonesia. Prof. Avram Noam Chomsky menemukan, bahwa basis semua bahasa di dunia adalah tata bahasa universal, yang ada dalam diri setiap orang. Dengan penemuan itu, Prof. Chomsky menyulut revolusi di riset otak manusia.

Pada bulan Juni tahun 2009 Madonna, penyanyi paling sukses sedunia dan segala masa, untuk kedua kalinya mengadopsi bayi dari Malawi (Afrika). Bayi itu, Mercy namanya, gadis yatim berusia 4 tahun. Adopsi itu jadi berita santer di seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia. Tetapi ada yang luput dari perhatian kita saat itu: sang gadis kecil dalam tempo yang tidak terlalu lama sudah mampu berbicara dalam Bahasa Inggris dengan lancar.

Semua orang, termasuk Anda dan saya, dapat belajar bahasa apa saja yang ada di dunia ini. Setiap teks dalam suatu bahasa tertentu dapat diterjemahkan dalam bahasa apa pun lainnya. Dua kalimat tadi terbaca sebagai sesuatu yang wajar. Namun itu sesungguhnya merupakan salah satu penemuan maha penting abad ke-20, yaitu Tata Bahasa Universal. Penemunya: Prof. Noam Chomsky, guru besar Linguistik pada MIT (Massachusetts Institute of Technology).

Tata bahasa universal adalah kumpulan aturan, dari mana dapat disimpulkan struktur setiap bahasa manusia bumi. Tata bahasa universal ini asli bawaan setiap manusia, tertancap erat di otak kita. Mereka membentuk matriks, kerangka semua bahasa manusia. Seandainya tidak ada tata bahasa universal ini, kemungkinan besar bahasa-bahasa di muka bumi ini akan sangat berlainan, sehingga kita yang bahasanya tidak sama, tidak akan dapat saling berkomunikasi.

Seperti semua fenomena biologis, tata bahasa universal terbentuk melalui evolusi. Kemiripan juga ada pada beberapa jenis hewan. Itulah sebabnya ada jenis kera, misalnya simpanse, yang dapat diajari bahasa isyarat. Tetapi karena sebuah matriks tidak bisa dibagi rata pada 2 tipe makhluk hidup ini (manusia dan kera) maka tidak ada pula komunikasi yang sempurna antara keduanya.

Ketika Prof. Chomsky mempublikasi temuannya pada tahun 1955, dunia ilmuwan langsung bergolak. Bergolak menentang karena dianggap tidak sejalan dengan teori lain yang sudah stabil (karena dianggap paling benar). Mirip saat Albert Einstein mempublikasi Teori Relativitas pada tahun 1905. Ironisnya teori hebat ini tidak mendapat Hadiah Nobel, karena terlalu revolusioner kendati benar! Kebenaran empiriknya baru dapat dibuktikan tahun 1961, enam tahun setelah Einstein meninggal. Einstein mendapat Nobel pada tahun 1921 untuk karyanya yang lain (efek photo-elektrik), bukan Teori Relativitas! Rupa-rupanya dibutuhkan waktu puluhan tahun sampai orang (baca: ilmuwan) menyadari kebenaran teori-teori revolusioner (yang dianggap radikal) tersebut.

Tata bahasa universal temuan Prof. Chomsky itu juga mendorong pengembangan bahasa pemrograman di dunia komputer. Sebut saja Pengenalan Kata, Internet, Mesin Penterjemah di Google. Tanpa temuan Chomsky semua itu mustahil ada. Dalam bidang Informatika, Bahasa Formal dan Hierarki Chomsky memainkan peran yang sangat besar, terutama pada Teori Kompleksitas dan Compiler. Karya linguistik Prof. Chomsky juga mempengaruhi pengembangan psikologi. Tata bahasa universal merupakan serangan jitu pada teori behavioristik para psikolog.

Saat ini para periset otak dan ilmuwan komputer bekerja sama di bidang Artificial Intelligent (Kecerdasan Buatan). Jalan ke sana sudah dirintis oleh Prof. Chomsky, alumnus Harvard University, sejak tahun 1955.

==================

BAHASA-BAHASA DI DUNIA
Menurut National Geographic, tahun 2005 silam umat manusia di dunia secara aktif menggunakan 6.912 bahasa. Lebih dari setengahnya terancam punah, sebab kian jarang digunakan dan tidak diwariskan pada generasi berikutnya.
Diprediksi sepanjang 100 tahun mendatang, sebagian besar dari bahasa yang saat ini dipakai berkomunikasi akan hilang. Hanya 50 bahasa yang paling sering digunakan sebagai bahasa ibu oleh sekitar 80% umat manusia. Bahasa didefinisikan sebagai wujud untuk saling mengerti antar manusia, sebagaimana yang dilansir oleh Edward Sapir tahun 1921. Hewan berkomunikasi melalui sinyal tubuh, bau, suara, warna, dsb. Sinyal di dunia fauna pada umumnya sudah tertentu. Tidak bisa dikombinasi sehingga membentuk pengertian baru.

Beberapa jenis hewan mampu meniru ucapan manusia seperti burung beo, delpin, dan anjing laut. Beberapa jenis hewan mampu dilatih supaya mengerti apa yang diinginkan pelatihnya, bukan orang lain. Tetapi apakah mereka benar memahami arti ucapan manusia, masih menjadi bahan diskusi para pakar.

Leave a reply

error: Content is protected !!