Jangan Sekolahkan Anak Anda Terlalu Dini

Jangan Sekolahkan Anak Anda Terlalu Dini

Tanggal kelahiran mempengaruhi gaji seseorang di masa depannya.

Demikian hasil riset Dr. Julien Grenet, peneliti dari CNRS (French National Center for Scientific Research) di Paris. Beda waktu lahir satu bulan sama dengan 1,5% gaji. Kenyataan yang mengejutkan ini ia publikasi di harian Prancis “Le Monde”. Kelihatannya toh sama saja, apakah seseorang lahir pada bulan Desember atau Januari. Nyatanya tidak demikian. Dr.Grenet yang memang ekonom itu telah menghitung, bahwa karyawan yang lahir di bulan Desember penghasilannya 1,5% lebih sedikit ketimbang koleganya yang lahir di bulan Januari.

Dengan gaji rata-rata sekitar 1600 EURO per bulan, maka perbedaan tersebut pada saat pensiun, sekitar 41 tahun, akan mencapai 12.000 EURO. Penyebabnya, kata Dr.Grenet, ada pada keserakahan dan nafsu pihak orang tua, terutama ibu. Anak-anak yang lahir sebelum tanggal usia sekolah umumnya disekolahkan lebih awal. Mengikuti moto yang salah “siapa yang lebih dini belajar, dia akan duluan sukses”. Khususnya pihak ibu yang tanpa sengaja justru mencelakakan buah hatinya sendiri dengan seabrek kursus ini dan itu. Mereka bahkan bangga sekali jika melihat anaknya sudah diwisuda saat tamat sekolah taman kanak-kanak.

Justru anak yang disekolahkan terlalu dini itu akan ketinggalan di pelajaran sekolah. Loncatan dari taman kanak-kanak ke sekolah dasar di Prancis itu lumayan besar. Hari dimulainya sekolah di sana adalah setiap tanggal 31 Desember (di Indonesia 1 Juli). Dengan demikian terjadilah perbedaan alami sekitar 12 bulan di antara anak-anak pada kelas (dan usia) yang sama. Satu tahun di dunia anak-anak itu serasa abadi. Dalam penelitiannya, Dr.Grenet juga menemukan, bahwa nilai rapor anak yang lahir Desember cenderung lebih buruk ketimbang yang lahir di bulan Januari. Perbedaan kepandaian mereka bisa mencapai 66%.

Mayoritas anak yang disekolahkan terlalu dini juga bakal kesulitan saat duduk di sekolah menengah. Menurut studi yang dipublikasi tahun 2009 oleh ZEW (Zentrums für Europäische Wirtschaftsforschung – Sentral Riset Ekonomi Eropa), kemungkinan anak Desember untuk mencapai bangku SMA turun sekitar 13%. Jika pendidikan mereka berkurang, otomatis penghasilannya juga akan berkurang pula.

Wahai para orang tua, sayangi anak kalian. Jangan sekolahkan mereka terlalu dini.

Leave a reply

error: Content is protected !!