Membaca Pikiran

Membaca Pikiran

Prof. Paul Ekman, psikolog dan guru besar di University of California, San Francisco (sampai pensiun tahun 2004) adalah suhunya pembaca pikiran. Majalah Time menobatkannya sebagai salah satu dari 100 pria paling berpengaruh di dunia dalam edisinya tanggal 11 Mei 2009. “Oleh American Psychological Association” Prof. Ekman merupakan salah satu dari 100 psikolog dunia paling hebat. Sekarang Prof. Ekman adalah penasihat dari CIA, FBI, dan TSA (Transportation Security Administration).

Syahdan, 50 tahun silam di dunia psikologi berlaku dogma: reaksi wajah karena faktor emosi amat sangat dipengaruhi oleh budaya setempat. Dogma itu membuat orang nyaris tidak mungkin mampu membaca pikiran. Dogma (apa pun) membuat manusia tetap bodoh. Hanya Prof.Ekman yang berani melawan dogma tersebut.

Bersama dengan rekannya (W.V. Friesen) Prof Ekman mengklasifikasi emosi ekspresi wajah secara fisiologis. Mereka lantas membukukan risetnya dalam suatu karya monumental setebal lebih dari 1000 halaman berjudul Facial Action Coding System (FACS) pada tahun 1978. Sekarang FACS memainkan peran penting di psikologi ekspresi dan riset terapi psikoanalitik.

TRUTH WIZARDS alias PARA PENYIHIR
Seseorang dimungkinkan mampu membaca pikiran berbantuan manual FACS dan banyak latihan. Ada yang dinamakan ekspresi mikro pada setiap orang, yang berlangsung dalam beberapa milidetik dan tidak bisa dibaca atau diketahui oleh setiap orang. Hanya mereka yang berbakat saja yang mampu. Orang yang berbakat mampu membaca pikiran manusia lain disebut sebagai Truth Wizards.

Proyek mencari manusia langkah yang dinamai The Wizards Projekt (resminya disebut Diogenes Project) dilakukan oleh Prof.Eckman dan Dr.Maureen O’Sullivan. Dari 20.000 relawan obyek penelitian berbagai bidang pekerjaan, termasuk anggota FBI, keamanan, polisi, psikolog, dan lain-lain, Prof.Eckman dan Dr. Maureen O’Sullivan berhasil mengidentifikasi sejumlah 50 orang yang punya bakat alami mampu membaca pikiran. Artinya, orang Truth Wizards ini jumlahnya cuma 0,25% populasi. Dengan kalimat lain, orang Indonesia yang punya bakat alami membaca pikiran jumlahnya sekitar 300 ribu.

Orang-orang Truth Wizards mampu membaca pikiran setiap manusia dengan ketepatan 90%. Sosok Dr. Cal Lightman di seri tv “Lie to me” berbasis karya Prof.Ekman. Setiap manusia, tidak peduli bangsa apa atau berasal dari mana, pasti punya 7 basis emosi, yakni gembira, marah, jijik, takut, menghina, sedih, dan kaget. Ketujuh basis emosi itu telah ada dalam diri setiap orang secara genetik.

Sejak tahun 2006 para aparat keamanan di Amerika Serikat dididik secara khusus mengenai cara membaca pikiran berdasarkan karya Prof.Ekman. Mereka tersebar di semua bandara AS dan disebut sebagai Behavior Detection Officers dari TSA. Mereka, sebanyak 3000 orang, telah terlatih sehingga mampu mengenali seseorang dari mimik di wajahnya. Pelatihan yang hebat membuat seorang Behavior Detection Officers mampu mendeteksi ratusan manusia yang seliweran di bandara seperti alat uji kebohongan. Apakah seseorang yang teroris menyembunyikan sesuatu atau apa dia sudah bertekad untuk melakukan tindakan (bom) bunuh diri, pasukan Behavior Detection Officers bisa mengetahuinya. Begitu pula dengan pembawa narkoba atau imigran gelap, jangan harap bisa lolos dari orang-orang terlatih itu.

MINORITY REPORT
Pada tahun 2002 Hollywood membuat sebuah film berjudul Minority Report dengan Tom Cruise sebagai pemeran utama. Saat itu Minority Report dianggap sebagai film fiksi murni. Sekarang fiksi itu sesaat lagi bakal menjadi kenyataan. Peralatan pemindai otak manusia dikembangkan dan dibuat agar punya kemampuan yang semakin cerdas. Siapa bohong dan siapa bicara jujur akan diketahui dengan cepat. Lebih dari 24 universitas di AS bekerja sama dalam sebuah proyek hebat yang dinamakan “the law and neuroscience project”.

Hasil dari proyek tersebut, jika digabung dengan “neural network”, salah satu bidang ilmu komputer, akan membuat orang mengetahui kejadian yang akan datang. Pasukan khusus yang terlatih akan tahu, kapan dan di mana akan terjadi kejahatan. Bajingan sudah mendarat di penjara sebelum mereka melakukan niatnya. Persis seperti yang kita bisa lihat di film Minority Report. Waktunya tidak akan lama lagi. Implikasi bagi para pebisnis: turun naiknya harga saham, emas, nilai tukar USD, dsb sudah akan diketahui sebelumnya. Bagi para politikus: siapa yang akan menjadi gubernur, walikota, atau presiden, sudah diketahui bahkan sebelum pemilu!

Spekulasinya: sangat mungkin saat ini sudah ada komunitas tertentu yang mengantongi kepandaian untuk mengetahui masa depan. Mereka pasti merahasiakannya. Demikian pula jika tiba saatnya kelak, kemampuan melihat masa depan cuma akan diketahui oleh orang-orang tertentu. Khalayak ramai bagaimana? Tenangkan saja dengan publikasi kalau hasil dari riset dan proyek anu berguna untuk ini itu. Tidak untuk mengetahui masa depan.

Leave a reply

error: Content is protected !!