Menyingkap Rahasia Kematian Massal Burung, Ikan, dan Lebah

Menyingkap Rahasia Kematian Massal Burung, Ikan, dan Lebah

Kematian massal burung dan ikan terus terjadi. Setelah negara bagian Arkansas dan Louisiana, menyusul di Maryland ditemukan sekitar 2 juta ikan yang mati secara massal. Perkiraan para pejabat setempat, mereka mati karena temperatur yang sangat dingin. Namun secara umum, kematian massal hewan itu masih misterius. Demikian pula yang terjadi di Swedia. Di kota kecil Falkoping Selasa lalu ratusan burung mati dan berjatuhan di jalan.

Kematian massal hewan tersebut sebetulnya bukan hal baru. Sudah pernah terjadi beberapa tahun silam, kendati hal yang sangat langka. Peristiwa aneh ini tetap merupakan teka-teki yang masih belum terpecahkan. Pada hari Senin tanggal 11 Februari 2008 ribuan ikan jatuh dari langit menimpa sebuah desa bernama Kandanaser di India. Penduduk setempat menganggap itu sebagai suatu keajaiban. Para ilmuwan menyebutnya sebagai fenomena meteorologi. Dr. CK Rajan dari School of Marine Sciences di Cochin University menyatakan, bahwa awan konvektif mengangkat air beserta ikan di dalamya ke langit dan membawanya ke tempat lain yang turun sebagai hujan. Bersama ribuan ikan tersebut, yang mayoritas masih hidup.

Ada berbagai spekulasi dan prediksi soal penyebab kematian massal hewan seperti burung, ikan, dan lebah. Mulai dari kembang api saat malam pergantian tahun, keracunan akibat dampak lingkungan, dan sengaja dibuat suara keras yang membikin kaget para burung. Tidak disebut penyebab kematian massal jutaan ikan di Australia, Jepang dan Kerala (India), sejak tahun 2009 silam. Demikian pula kematian massal jutaan lebah di beberapa negara sejak tahun 2008, masih merupakan misteri. Spekulasi yang paling mendebarkan adalah, mulai melemahnya kuat medan magnet bumi dalam rangka perpindahan kutub magnet. Kutub magnet utara menjadi selatan, dan sebaliknya.

Medan Magnet Bumi
Medan magnet bumi merupakan orientasi para hewan waktu terbang (bagi burung) atau dalam air (untuk ikan). Pada waktu-waktu tertentu, jika terjadi perubahan medan magnet bumi, maka hewan akan kehilangan orientasi alami mereka dan terbang atau menyelam bagai tanpa radar. Inilah salah satu alasan penyebab kematian massal mereka.

Sejak ratusan tahun silam diketahui, bahwa kutub magnet bumi tidak identis dengan arah utara atau selatan. Selain itu kutub magnet bumi senantiasa bergerak. Prof. Herman Luehr dari Universitas Karlsruhe menyatakan kalau kecepatan pergerakan itu terdeteksi semakin kencang. Seratus tahun silam geseran itu beberapa kilometer per tahunnya, sekarang sudah mencapai 40 kilometer/tahun.

Matahari Terbit dari Barat
Rata-rata perpindahan kutub magnet bumi terjadi setiap 500 ribu tahun sekali. Perpindahan paling akhir berlangsung 780 ribu tahun silam. Artinya: sudah waktunya untuk pindah. Apa artinya jika terjadi perpindahan kutub magnet bumi? Menurut Prof. Luehr, lamanya proses perpindahan itu sekitar 1000 sampai 2000 tahun. Ini merupakan perpindahan yang wajar. Jika tidak wajar maka waktu perpindahan yang dipercepat, misalnya sekian hari, akan membuat bumi kita kacau balau. Bakal terjadi angin topan maha hebat dengan kecepatan di atas 300 km/h. Akibatnya? Bencana alam skala global berupa tornado raksasa, tsunami dengan gelombang ribuan meter, gempa bumi dahsyat di mana-mana, dan letusan gunung di seluruh dunia. Setelah kutub magnet bumi pindah, utara menjadi selatan dan sebaliknya, matahari akan terbit dari sebelah barat dan tenggelam di sebelah timur. Ini merupakan peristiwa sangat alami sejak bumi ada 4,5 miliar tahun silam. Matahari gonta-ganti terbit dari timur dan barat setiap rata-rata 500 ribu tahun.

Fenomena aneh lainnya seputar medan magnet bumi telah diamati oleh Prof. Karsten Bahr dari Universitas Goettingen. Medan magnet bumi melemah sekitar 8% dalam kurun waktu 150 tahun terakhir. Bagi ukuran semesta, angka itu merupakan bilangan raksasa yang tidak semestinya. Apakah ini merupakan tanda-tanda bakal terjadinya perpindahan kutub magnet bumi dalam tempo cepat? Pergeseran medan magnet bumi dan melemahnya kuat medan bukan peristiwa yang terpisah.

Leave a reply

error: Content is protected !!