Kecepatan Perubahan

kecepatanPerubahan di berbagai bidang kehidupan manusia semakin cepat. Sesuatu yang tadinya membutuhkan waktu 1000 tahun misalnya, untuk matang, kini sudah dicapai dalam waktu kurang dari 100 tahun. Besok hal yang sama bisa jadi cuma butuh waktu 80 tahun saja. Minggu depan 50 tahun. Bulan depan 15 tahun, dst. Inikah makna dari waktu yang dipersingkat? Bukan 24 jam/hari menjadi 16 jam/hari atau semacamnya, misalnya? Tapi kecepatan perubahan, yang kian cepat dan makin cepat.

Jika dijabarkan dalam bentuk kurva, maka modelnya eksponensial. Seribu tahun silam jumlah manusia di bumi tidak sampai tembus angka 200 juta. Sekarang nyaris melampaui 7 miliar. Tahun 1983 Bill Gates sendiri menyatakan, bahwa besarnya memori komputer (baca: RAM) tidak akan lebih besar daripada 640 kilobyte’s. Beberapa tahun kemudian RAM dengan kapasitas Gigabyte sudah membanjiri pasar dunia.

Secara matematis, percepatan perubahan yang demikian drastis itu suatu saat akan mencapai puncak kulmunasi dan pasti ambruk atau runtuh. Chaos besar atau kekacauan global ini pasti terjadi sebelum sesuatu yang baru, muncul. Diprediksi bahwa perubahan yang makin pesat ini masih berlangsung puluhan tahun lagi, maksimal 50 tahun, sebelum zaman baru muncul. Proses puluhan tahun ini dalam rangka menanti saat frekuensi baru dari planet bumi, yang akan diawali dari tingkat paling bawah. Di bumi yang baru itulah kerajaan kapitalisme dan materialisme tidak bisa lagi menguasai bumi, seperti saat sekarang. Perubahan dimulai, dan energi baru dapat dianugerahkan oleh Sang Pencipta, jika planet ini (baca: kita semua) sudah siap menerimanya. Namun sebelum itu, segala sesuatu, mulai dari paradigma sampai semua sistem (keuangan, pemerintahan, kepercayaan, dsb) akan ambruk.

Mengapa demikian?

Melihat sejarah dunia sampai detik ini, ternyata kemajuan teknolosi dan sains tidak membawa kemaslahatan umat sebagaimana yang diinginkan. Mayoritas umat bumi masih berwawasan materialisme, nota bene sains dan teknologi. Kemajuan industri malah membuat hampir 1 miliar orang tidak cukup makan. Kemajuan di bidang kedokteran tidak mengurangi jumlah penyakit dan orang sakit. Justru sebaliknya. Bumi kian sakit karena eksploitasi besar-besaran sumber daya alam demi pertumbuhan ekonomi. Berbagai krisis seperti moral, keuangan, dan kepercayaan kian meruncing. Perang regional meletus di mana-mana. Fenomena kekerasan semerbak di seantero muka bumi. Jumlah pengetahuan yang sudah mencapai 1,5 Exabyte (tahun 2006) tidak membuat hidup rata-rata manusia lebih bahagia, karena kepentingan materi yang paling diutamakan dan menjadi landasan mayoritas kegiatan.

Leave a reply

error: Content is protected !!